Diposting oleh
PP. An-Nasyiin
Tiga puluh tahun berselang, Akhirnya pada tanggal 05 Jumadil Ula 1411 H bertepatan dengan tanggal 23 November 1990 M, KH. Ach. Fauzi Hasbullah secara resmi mendirikan Pondok Pesantren. Pondok Pesantren ini pada mulanya bernama Pondok Pesantren Putri Darun Nasyiat (Pon-Pes Tridat) yang untuk pertama kalinya hanya menerima santri putri. Selang 1 tahun kemudian Pondok Pesantren ini juga menerima santri putra dengan nama Pondok Pesantren Putra Darun Nasyiin (Pon-Pes Tradin)
Dalam perkembangan selanjutnya, seiring dengan perkembangan dunia Pendidikan dan dinamika kehidupan masyarakat yang semakin dinamis, maka diupayakan sebuah penyederhanaan dan penyelarasan nama Pondok Pesantren untuk menjaga stabilitas operasionalisasi guna mempertahankan eksistensi Pondok Pesantren. Atas beberapa pertimbangan tersebut, maka nama Pondok Pesantren Putri Darun Nasyiat (Pon-Pes Tridat) dan Pondok Pesantren Putra Darun Nasyiin (Pon-Pes Tradin) akhirnya diubah menjadi “PONDOK PESANTREN AN-NASYIIN” Putra-Putri.
Seiring dengan perjalanan sang waktu dan perkembangan zaman yang terus berubah dengan bergerak secara progresif, maka merupakan sebuah keniscayaan jika kemudian Pondok Pesantren An-Nasyiin melakukan berbagai percepatan dibidang pendidikan, salah satunya dengan terus melakukan pengembangan dan penguatan struktur kelembagaan. Maka dibentukalah beberapa lembaga yang memiliki tugas khusus dlam membina potensi dan kebutuhan santri dan masyarakat. Di antaranya adalah:
Institute development of skill and language disingkat IDOLA
Lembaga ini adalah sebuah institusi struktural dibawah naungan Pondok Pesantren an-nasyiin yang memiliki tugas utama mengembangkan kemampuan life skill dan bahasa asing santri, utamanya dalm bahasa arab yang merupakan bahasa ilmu-ilmu agama otoritatif dan bahasa inggris sebagai bahasa pergaulan internasional. Akan hal ini, maka dibentuklah lembaga pengembangan bahasa. Daurah Luhah Arabiyah al-Madaniyah dalam bahasa Arab, dan An-Nasyiin English course disingkat ANEC dan Brilliant English Course disingkat BEC dalam bahasa Inggris. ANEC melakukan pembinaan dalm lingkup intern santri, sedangkan BEC melakukan ekspansi pembelajaran bahasa inggris di ranah eksternal.
Dalam perjalanannya, IDOLA sangt intens dalam menjalankan dan mengembangkan kegiatannya. Tercatat, institut ii telah melaksanakan kursus bahasa penerapan twinning program, bahasa arab dan inggris, dalam keseharian santri, kursus bahasa setiap minggu, serta Ramadlan Fi Ma’had An-Nasyiin disingkat MAFIDA setiap bulan suci Ramadlan. Pada pelaksanaan MAFIDA, dilangsungkan ursus intensif Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Kursus Komputer serta kursus keterampilan lainnya. Selain itu, para peserta MAFIDA diberi tambahan suplement materi tarbiyatul ubudiyah, bengkel ibadah, chatting dan mukalamah serta bimbingan-bimbingan lainnya.
Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) An-Nasyiin
Poskestren adalah lembaga pondok pesantren yang bertugas memberikan bimbingan dan penyuluhan serta tindakan dalam upaya menjaga kesehatan dan kebukaran pesantren.
KOPPONTREN (KOPERASI PONDOK PESANTREN) AN-NASYIIN
Lembaga ini khusus dibentuk dalam upaya pengembangan ekonomi kepesantrenan.
COMANDO BARISAN ANTI ANARKHIS disingkat COBRA
Cobra An-Nasyiin, yang berada di bawah pembinaan pendekar dan pengurus Pusat COBRA bergerak dalam seni survival atau seni bertahan hidup. Seni bela diri yang dikembangkan adalah seni berbasis akhlaqkul karimah yang senantiasa menekankan perilaku hati untuk tetap bersikap tawadlu’. Jurus-jurus cobra dititik tekankan untuk memaksimalkan potensi fisiologis santri, meningkatkan daya tahan tubuh dan seni gerakan indah. Memanfaatkan jurus-jurus cobra untuk selain tujuan di atas, tentulah untuk tujuan amar ma’ruf nahi mungkar, mengawal dan mendukung derap langkah perjuangan ulama pewaris nabi, serta membela dan melindungi bangsa dan negara.
Selain kegiatan-kegiatan yang direalisasikan lembaga-lembaga, tentu para santri secara full time melaksanakan rangkaian aktivitasnya dibawah koordinasi pengurus pesantren sebagai sebuah struktur organik yang diberi amanah oleh pengasuh pondok pesantren. shalat berjama’ah lima waktu, etode wirid Tariqah Qadiriyah Wan-Naqsyabandiyah, tadarus Al-Qur’an, pengajian kitab, jam belajar, istighatsah setiap kamis sore d maqbarah An-Nasyiin, Shalawat mahallul qiyam, Bahtsul Masa’il Diniyah, latihan muhadlarah setiap malam jum’at, membaca Ratibul Haddad secara kolosal setiap selasa dan jum’at pagi. Semua kegiatan ini dibawah koordinasi Seksi Pendidikan dan ubudiyah. D samping itu, santri juga melakukan kegiatan ro’an atau kerja bhakti setiap hari jum’at pagi.
Selain itu, di bawah koordinasi Seksi Pengembangan minat dan bakat, para santri diberikan kesempatan untuk menggali potensinya dengan mengikuti kegiatan latihan olah vokal yang meliputi latihan shalawat dan seni qira’ah yang dibina oleh para instruktur yang kredibel dan memiliki keahlian di bidangnya. Potensi olah raga, juga dibina oleh seksi ini.
0 komentar:
Posting Komentar